Buku Referensi
Pacar Air: Prospek, Inovasi dan Agrobisnis
ISBN: 978-623-5972-18-3
Penulis:
Eko Murniyanto
Sinar Suryawati
Putri A. Mandasari
Sinopsis:
Pacar air (Impatiens balsamina Linn. (I. balsamina) yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias di halaman rumah bahkan tumbuh “liar” di sembarang tempat, kini mulai dibudidayakan akibat mencukupi kebutuhan bunga dalam perayaan agama. Perkembangan kebutuhan estetika mendorong pengusaha tanaman hias maupun pemulia tanaman melakukan introduksi dan merakit sifat genetic dan menghasilkan aneka bentuk dan warna bunga. Adanya kearifan local atas penggunaan bagian tanaman untuk obat dan kesehatan, dibarengi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di bidang farmasi, senyawa aktif mulai diungkapkan, bahkan mulai dihasilkan sediaan yang lebih modern. Sayangnya, perkembangan iptek dan inovasi ini masih bersifat parsial.
Pemanfaatan pacar air, tampaknya dimulai dari penggunaan bunga untuk perayaan keagamaan, “obat” oles digigit serangga dan bisul. Pengungkapan sifat genetic menghasilkan peta kromosom sehingga menjadi bahan rekayasa genetika. Ektraksi akar, batang, daun hingga bunga berhasil diidentifikasi senyawa aktif, dan uji untuk menekan pathogen pada ikan, tanaman, manusia, maka betapa banyaknya manfaat pacar air. Dalam hal bisnis, diketahui bahwa kebutuhan bunga untuk perayaan keagamaan terus berlangsung dari generasi ke generasi, dari waktu ke waktu, bahkan senyawa aktif dapat diproduksi menjadi bahan baku obat dan kosmetika serta biopestisida. Terdorong kondisi tersebut maka dipandang perlu iptek dan inovasi terkait pacar air ini perlu disusun mulai dari fundamental hingga terapan. Dengan tersusunnya materi ini, yang dikemas dalam bentuk buku, diharapkan memperluas wawasan para peneliti, pelaku usaha, pendidik untuk mengembangkan tanaman pacar air, pada gilirannya dapat menjadi “warisan” generasi penerus. Selain itu, sesuai dengan posisi dan keahliannya maka dapat memberi ide permasalahan yang perlu diselesaikan melalui penelitian. Lebih lanjut, inovasi yang didapat perlu didesiminasikan kepada pelaku usaha dan/ atau produsen.
Pacar air (Impatiens balsamina Linn. (I. balsamina) yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias di halaman rumah bahkan tumbuh “liar” di sembarang tempat, kini mulai dibudidayakan akibat mencukupi kebutuhan bunga dalam perayaan agama. Perkembangan kebutuhan estetika mendorong pengusaha tanaman hias maupun pemulia tanaman melakukan introduksi dan merakit sifat genetic dan menghasilkan aneka bentuk dan warna bunga. Adanya kearifan local atas penggunaan bagian tanaman untuk obat dan kesehatan, dibarengi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di bidang farmasi, senyawa aktif mulai diungkapkan, bahkan mulai dihasilkan sediaan yang lebih modern. Sayangnya, perkembangan iptek dan inovasi ini masih bersifat parsial.
Pemanfaatan pacar air, tampaknya dimulai dari penggunaan bunga untuk perayaan keagamaan, “obat” oles digigit serangga dan bisul. Pengungkapan sifat genetic menghasilkan peta kromosom sehingga menjadi bahan rekayasa genetika. Ektraksi akar, batang, daun hingga bunga berhasil diidentifikasi senyawa aktif, dan uji untuk menekan pathogen pada ikan, tanaman, manusia, maka betapa banyaknya manfaat pacar air. Dalam hal bisnis, diketahui bahwa kebutuhan bunga untuk perayaan keagamaan terus berlangsung dari generasi ke generasi, dari waktu ke waktu, bahkan senyawa aktif dapat diproduksi menjadi bahan baku obat dan kosmetika serta biopestisida. Terdorong kondisi tersebut maka dipandang perlu iptek dan inovasi terkait pacar air ini perlu disusun mulai dari fundamental hingga terapan. Dengan tersusunnya materi ini, yang dikemas dalam bentuk buku, diharapkan memperluas wawasan para peneliti, pelaku usaha, pendidik untuk mengembangkan tanaman pacar air, pada gilirannya dapat menjadi “warisan” generasi penerus. Selain itu, sesuai dengan posisi dan keahliannya maka dapat memberi ide permasalahan yang perlu diselesaikan melalui penelitian. Lebih lanjut, inovasi yang didapat perlu didesiminasikan kepada pelaku usaha dan/ atau produsen.
Post a Comment
0 Comments